Makalah Sistem Reproduksi Wanita




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari ovarium, uterus dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan tubektomi pada organ reproduksinya atau mencapai menopause tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAn2gwgwM9uc7b40UICdy06RvVY3M6kb99BcVasDIhHGtkNzq5YjO9JmTC5BA28PUOAR32yy2GarotBdL0MP8lwUaruQBnsW27STFsa31bDO650rX5pwsa74aSimD3-POXNwO6BLAa5G6C/s1600/images.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOb0rTurF7D93AGgEbzRaejDo_UpuKQzQyEDIANGDxznt0c8IhPm-kvVCm1322sDkfKQElgF2xSk77iiJHovOWp6tSX-3lmO9MOuUpdzjkalraWILvvkB32XFUkpe9S1BVjTJrh4mEtiNe/s1600/300px-female_reproductive_system_lateral.pngReproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.

Pada pelajaran ini akan dibahas tentang sistem organ reproduksi wanita yang meliputi struktur organ reproduksi wanita, oogenesis dan siklus menstruasi. 

Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.


Oogenesis atau pembentukan ovum pada wanita telah dimulai sejak dalam kandungan ibunya. Setelah bayi lahir, dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian oosit primer mengalami degenerasi sehingga ketika memasuki masa puber jumlah tersebut menurun hingga tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini mengalami masa istirahat (dorman), kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan setelah wanita memasuki masa puber.

Sejak pertama mendapat menstruasi (menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun organ reproduksi aktif bekerja hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang terjadi antara usia 46-54 tahun. Menstruasi merupakan pendarahan yang keluar melalui vagina karena luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan pertanda tidak terjadi kehamilan, tiga perempat bagian jaringan lembut endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian endometrium akan terbentuk kembali; dipersiapkan untuk menerima kemungkinan konsepsi berikutnya, demikian seterusnya terulang kembali secara periodik dan dikenal dengan siklus menstruasi. Remaja putri tidak perlu merasa takut karena menstruasi merupakan peristiwa biologis yang normal dan biasa seperti halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.

Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan mengetahui anatomi dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas dan gelisah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu adalah suatu hal yang normal.

B.     Rumusan Masalah
          
1.      Apa yang dimaksud dengan anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan?
           2.      Bagaimana anatomi sistem reproduksi perempuan?
           3.      Bagaimana fisiologi sistem reproduksi perempuan?
           4.      Apa yang dimaksud siklus menstruasi?
           5.      Bagaimana siklus menstruasi terjadi?
           6.    Apa saja ganguan pada reproduksi wanita?

C.    Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.       Pengertian anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan;
2.       Anatomi sistem reproduksi perempuan;
3.       Fisiologi sistem reproduksi perempuan;
4.       Pengertian siklus menstruasi;
5.       Proses terjadinya menstruasi.
6.       Gangguan pada reproduksi wanita.

D.    Kegunaan Makalah

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan pengetahuan mengenai reproduksi wanita. Secara praktis makalah ini berguna bagi:
1.       Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan keilmuan di bidang kebidanan khususnya tentang anatomi fisiologi system reproduksi wanita dan siklus menstruasi.
2.       Pembaca / dosen, sebagai media informasi dalam pembuatan makalah.

E.     Metode Penelitian

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode studi literatur. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan meneksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.



BAB II
PEMBAHASAN



A.    Pengertian Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Perempuan
Berasal dari bahasa latin, yaitu: Anatomi;  Ana= bagian, memisahkan, Tomi (tomie) = Tomneinei = iris, potong. Fisiologi: Fisis (Phisys) = alam atau cara kerja, Logos (logi) = ilmu pengetahuan. Jadi anatomi dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja.
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.
Jadi anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.

B.     Anatomi Sistem Reproduksi Perempuan
Genetalia Eksterna & Genetalia Interna

Genetalia Eksterna

1.      Mons Veneris
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.

2.       Labia Mayora (bibir besar)
Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa di tumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia mayor membentuk komisura posterior.

3.      Labia Minora (bibir Kecil)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan).

4.      Klitoris (kelentit)
Identik dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.

5.      Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga terdapat disini.

6.      Hymen (selaput dara)
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin (hymen ini disebut karunkulae mirtiformis). Lubang-lubang pada hymen berfungsi untuk tempat keluarnya sekret dan darah haid.

7.       Perineum
Terletak diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnk2kfed5kOKrzflTduV-NHS29vEhMgEbooCwy2HVhm43yV4F5fJ5awma-GMOgtQ97c1bZqr7XvujA_2LnGMj0-kHSwqVACHXt8R7i98gvnbznDpGI2MqFYfGzNzL5bn4Z2NcV13IBK5Ig/s1600/dd7e4e4e_md.gif

8.      Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum.


*      Genetalia Interna

Merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan.

1.      Vagina (liang sanggama)
Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum.

Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu: lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior.


Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana san arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah :
ü Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim.
ü Alat untuk bersenggama.
ü Jalan lahir pada waktu bersalin.                                    

2.      Uterus (rahim)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung kencing dan rektum. Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat  yang terdiri dari 3 bagian yaitu :
-  badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
-   leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder
-   rongga rahim (kavum uteri)

Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim. Besarnya rhim berbeda-beda, tergantung pda usia dan pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x  3- 3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara.  Serviks uteri terbagi 2 bagian yaitu pars supravaginal dan pars vaginal (portio) saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna (oui) dan orifisium uteri eksterna (oue) disebut kanalis servikalis.  Bagian rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim (SBR), bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :
-    lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar
-    lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah
-    lapisan mukosa (endometrium) di dalam
Dalam siklus menstruasi yang selalu berubah adalah endometrium.
Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh :
#  tonus rahim sendiri
#  tekanan intra abdominal
#  otot-otot dasar panggul
#  ligamentum-ligamentum

Ligamentum-ligamentum uterus antara lain :
a.       Ligamentum Latum
Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana berjalan arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.

b.       Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan uterus dalam antefleksi. Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.

c.       Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium)
Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii propium.

d.       Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament)
Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul. Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah (menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.

e.       Ligamentum Sakro Uterinum
Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.
f.        Ligamentum Vesiko Uterinum

Dari uterus ke kandung kencing
Letak Uterus
v       Ante dan retrofleksio uteri
Sumbu serviks dan sumbu korpus uteri membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : antefleksio, jika membuka ke belakang disebut : retrofleksio.
v       Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan uterus membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : ante versio, jika membuka ke belakang disebut : retro versio.
v       Positio
Uterus tidak terletak pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri (sinistro), ke kanan (dextro), ke depan (antero) dan bisa lebih ke belakang (dorso positio).
v       Torsio                                                
Letak uterus biasanya agak berputar
Pembuluh darah  uterus :
Y  Arteri uterina
Berasal dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan  bagian atas vagina dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.
Y  Arteri ovarica
Berasal dari aorta masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri.

Darah dari uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan arterinya hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior, tetapi melalui vena renalis sinistra.

Seraf-seraf uterus :
            Kontraksi dinding uterus adalah autonom,  uterus dipengaruhi serat-serat saraf  sympathis maupun parasympatis yang menuju ke ganglion cervicale dari Frankenhauser yang terletak dipangkal ligamen sacro uterinum.
Fungsi utama uterus :
1.       Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan pelepasan dari endometrium.
2.       Tempat janin tumbuh dan berkembang.
3.       Tempat melekatnya plasenta.
4.       Pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan dan kembalinya uterus pada saat involusi.

3.      Tuba Falopii (saluran telur)
Tuba ini terdapat pada tepi atas lig. Latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari kornu uteri kanan kiri. Panjangnya "12 cm, diameter 3-8 cm.
     
Tuba ini dibagi 4 bagian :
YPars interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium tuba.
YPars ismika
Bagian tuba setelah keluar dari dinding uterusa, merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
YPars ampullaris
Bagian tuba antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S, disini biasanya terjadi konsepsi.
Y Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominale tuba.

Fungsi tuba yaitu untuk menangkap, membawa ovum yang dilepas ovarium ke jurusan cavum uteri, serta tempat terjadinya konsepsi.
4.      Ovarium (indung telur)
Ovarium ada 2, kanan dan kiri, dihubungkan dengan uterus oleh ligamen ovarii propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamen infundibulo pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk ovarium.
-    Ukuran ovarium:2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0.9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.
-    Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.
-    Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla). Pada korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap bulan satu folikel akan matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus secara bersamaan, folikel primer ini akan menjadi folikel de graaf. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh lympha. Fungsi ovarium adalah:
1. mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone,
2. mengeluarkan telur setiap bulan.

5.      Parametium 
Jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lembar ligamentum latum disebut parametrium. Parametrium ini dibatasi oleh :
§  Bagian atas terdapat tuba falopii dengan mesosalphing
§  Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
§  Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
§  Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii propium
Ke samping berjalan ligamentum suspensorium ovarii. Pada parametrium ini terdapat uretra kanan dan kiri dan pembuluh darah arteria uterina.
Pertumbuhan alat genetalia wanita berasal dari duktus Muller (tuba falopii, uterus, vagian bagian atas) dan kloaka (vagina bagian bawah, hymen, kandung kemih, anus).
              
          

Panggul

            Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir. Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa menggambarkan keadaan panggul kecil.
Panggul wanita terdiri dari :
 I.      Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang:
ü  2 tulang pangkal paha (os coxae)
ü  1 tulang kelangkang (os sacrum)
ü   1 tulang tungging (os coccygis)

II.      Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :
ü  Pars muskularis levator ani
ü   Pars membranasea
ü  Regio perineum

I.   Bagian Panggul Yang Keras:
      Tulang pangkal paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum (cawan untuk kepala tulang paha;caput femuralis) yaitu:
ü  Tulang usus (os ilium)
Merupakan tulang terbesar dari panggul  dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.

ü  Tulang duduk (os ischium)
Terdapat sebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina ischiadica, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk yang disebut tuber ischiadicum.

ü  Tulang kemaluan (os pubis)
Terletak dibawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium, tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior ossis pubis, sedang yang behubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus kiri kanan membentuk arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.

ü  Tulang kelangkang
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang terdiri dari dan mempunyai ciri :
F Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
F Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas ke bawah dan dari kanan maupun kiri.
F Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf :
foramina sacralia anterior.
F Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5
F Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut
promontorium.
F Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio
sacro-iliaca.
F Ke bawah tulang kelangakng berhubungan dengan tulang tungging.

ü  Tulang tungging
Bentuk segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan ujung tulang ini dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.

II.   Bagian Panggul Yang Lunak
Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis yang dibentuk  oleh :
1.      Pars muskularis levator ani yang terdiri dari :
vMuskulus pubococcygeus dari ossis pubis ke septum anococcygeum
v  Muskulus iliococcygeus, dari arkus tendineus muskulus levator ani ke os coccygeus dan septum anococcygeum
vMuskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir os sacrum dan os coccygis
2.      Pars membranasea
a.        Hiatus urogenitalis
¨      Terletak antara ke dua muskulus pubococcygeus
¨      Berbentuk segitiga
b.       Diafragma urogenitalis
Y  Menutupi hiatus urogenitalis
Y  Dibagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina.
3.      Regio perineum
Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi :
a.       Bagian anal; (sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah.
b.      Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transversus perinei superfisialis.

Ligamen-ligamen yang penting adalah :
-  ligamen sakro-iliaka
- ligamen sakro-spinosum
- ligamen sakro-tuberosum

Fungsi umum panggul wanita
1.      Bagian keras panggul wanita
Panggul besar untuk menyangga isi abdomen
Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat alat genetalia
2.      Bagian lunak panggul wanita
a.       Membentuk lapisan dalam jalan lahir
b.      Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun
                   saat kala nifas
c.       Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.

Panggul Kecil (Pelvis Minor)
            Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk corong dengan luas bidang yang berbeda-beda sehingga dapat menentukan posisi dan letak terendah janin yang melalui jalan lahir itu.
            Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut:
1.      Terdiri dari 4 bidang
a.       Pintu atas panggul
b.      Bidang terluas panggul
c.       Bidang tersempit panggul
d.      Pintu bawah panggul
2.      Jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan dengan sifat :
«  Jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm
«  Jalan lahir belakang panjangnya 12,5 cm
«  Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul seolah berputar 90°
« Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul terjadi pada bidang tersempit
«  pintu bawah panggul bukan merupakan satu bidang, tetapi 2 segitiga dengan dasar pada :
-          segitiga belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischii dan ujung belakangnya os sacrum.
-          segitiga depannya dengan ujung  (puncak) pada symphisis pubis.

a.            Pintu atas panggul
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan di batasi oleh:
¨      Promontorium
¨      Sayap os sacrum
¨      Linea terminalis kanan kiri
¨      Pinggir atas symphisis pubis

Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu ukuran muka belakang (konjugata vera), ukuran melintang (diameter transversa), dan ukuran serong (diameter obliqua).

Konjugata Vera
Panjang sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya dapat diperhitungkan melalui pengukuran konjugata diagonalis. Panjang konjugata diagonalis antara promontorium dan tepi bawah symphisis pubis. Konjugata vera (CV) = CD-1,5 cm. konjugata obstetrika yaitu ukuran antara promontorium dengan tonjolan symphisis pubis.

Ukuran Melintang
Jarak antara kedua linea terminalis diambil tegak lurus pada konjugata vera, ukurannya12,5 cm-13,5 cm.

Ukuran Obliqua
Jarak antara artikulasio sacro-iliaca menuju tuberkulum pubikum yang bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih hidup. Ukuran normalnya ±13 cm.

b.            Bidang terluas panggul
Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas kedua dan ketiga tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran melintang 12,5 cm. 

c.             Bidang sempit panggul
Bidang ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang setinggi tepi bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang setinggi 1-2 cm diatas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintangnya 10 cm. bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi PBP. Kesempitan PBP biasanya disertai kesempitan bidang sempit panggul

d.            Pintu bawah panggul
PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama
-          Segitiga depan: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis
-          Segitiga belakang: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri. Ukuran muka belakang 11,5 cm (tepi bawah simfisis menuju ujung tulang kelangkang, ukuran melintang 10,5 cm jarak antara kedua tuber ossis ischiadica kanan kiri, diameter sagitalis posterior 7,5 cm (ujung tulang kelangkang ke pertengahan ukuran melintang.

Ukuran-Ukuran Panggul :
1.      Distantia Spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23-26 cm.
2.      Distantia Kristarum
Jarak yang terjauh antar krista iliaka kanan dan kiri 26-29 cm.
3.      Konjugata Eksterna (Boudeloque)
Jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung processus spinosum ruas tulang lumbal ke V ± 18-20 cm.
4.      Ukuran Lingkar Panggul
Dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaka anterior superior dan trocanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat yang sama, di pihak yang lain ukurannya ± 80-90cm.

Inclinatio Pelvis
            Adalah sudut antara PAP dengan bidang sejajar pada wanita berdiri sudut ini sebesar 55°. Besar dan kecilnya bisa berpengaruh pada proses persalinan.
Sumbu Panggul
Adalah garis yang menghubungkan pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam panggul berupa garis yang lurus dibagian atas sampai suatu titik sedikit diatas spina ischiadika dan kemudian melengkung ke depan di daerah PBP.

Bidang Hodge
            Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun ke dalm rongga panggul.
Hodge I           = sama dengan PAP
Hodge II         = sejajar Hodge I melalui pinggir bawah symphisis
Hodge III        = sejajar Hodge I melalui spina ischiadika
Hodge IV        = sejajar Hodge I melalui ujung os coccygis

Bentuk Panggul
            Caldwell-Moloy mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang didasarkan pada bentuk segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :
1.      panggul gynecoid
2.      panggul android
3.      panggul anthropoid
4.      panggul platypelliod

C. Oogenesis dan Siklus Menstruasi

Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau indung telur terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid (2n = mengandung 23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis telah dimulai sejak bayi perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5 bulan. Oogonium akan memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara mitosis, membentuk oosit primer. Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh dengan cairan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ovum.
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit primer. Oosit primer ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat beberapa tahun hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama pertumbuhan anak perempuan, beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi, hingga ketika mencapai usia pubertas jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar 200.000 buah.

Memasuki usia pubertas sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer untuk melanjutkan proses oogenesis; oosit primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel berbeda ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil).

Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi fertilisasi, oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit sekunder membelah menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder (berukuran kecil). Sedangkan polosit primer membelah menjadi 2 polosit sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang berkembang menjadi ovum

Perkembangan folikel di dalam ovarium

            Selama perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam folikel, yaitu suatu kantung pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan nutrisi bagi oosit. 
Semula oosit primer berada dalam folikel primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder. Ketika terbentuk oosit sekunder, folikel telah berkembang menjadi folikel tersier dan akhirnya menjadi folikel de Graaf (folikel yang telah matang)   Setelah ovulasi atau lepasnya oosit sekunder folikel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengalami degenersi membentuk korpus albikan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlYXx_zodITbSrvdIYyx7BNKawZ0j0TLF2KgNph1mL-krPyrM15REBmMs1KZ_6WMKSHScgFWmpyO-uFYAqiblCli75l87KKtF3_uUouWnNzUs_uX8x-Jcc6Xka4X4FKwtqv_coNIdFtu4V/s1600/oogenesis+pembentukan+sel+telur+ovum2.jpg

Siklus Menstruasi

            Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOgpRHvqhKGd8yfP8FcGYczWjLanMt13pXKObDZ5mLrxL2hngbsnq9UMW1TyVaOrqrHXg39h3Z8XbSJvvXlTum2G2uXPsdi3nndkCGRAnf725Nc-HvODqhaQ62SxbBTnhri_DUVVyx4FSe/s1600/download.jpg            Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi


Siklus Menstruasi


1. Fase menstruasi 
            Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 - 150 mili liter


2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi

            Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase Ovulasi
            Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.



4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi
            Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon, sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.


D. Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
Adapula macam-macam penyakit kelamin pada wanita selain masalahkeputihan yang berkaitan erat dengan masalah organ intim kewanitaan beserta penyebab, gejala dan cara mengobatinya :
1. Gonorrhea / Chlamydia
Gonorrhea atau Chlamydia merupakan salah satu jenis bakteri penyebab keputihan yang banyak dialami oleh sebagian besar wanita. Penyebabnya ialah:
a.       Disebabkan oleh bakteri yang ditularkan dari hubungan seksual dengan orang pasangan atau pria yang sebelumnya sudah teridentifikasi terkena bakteri tersebut, dapat menyebabkan infeksi yang dirasakan saat awal beberapa hari sampai beberapa minggu.
b.      Jika pada pria, penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut menyebabkan keluarnya cairan dari alat vital pria, ketika hendak berkemih dapat terasa sakit. Umumnya gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali. Sedangkan pada wanita gejala dari gonorrhea dirasakan sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, namun jika tidak diobati akan menjadi semakin parah dan menyebabkan kemandulan.
c.       Penyakit keputihan yang disebabkan oleh gonorrhea dapat diatasi dengan antibiotik bila sudah diketahui sejak dini.

2. Herpes
Disebabkan oleh adanya virus, dapat diobati namun tidak dapat disembuhkan secara total, gejala awal timbul antara 3-10 hari setelah melakukan hubungan seksual dengan penderita yang memiliki penyakit ini. Kemudian herpes ini akan menunjukkan gejala awal dengan keluar seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair. Gejala seperti ini berakhir dalam 5-10 hari. Herpes ini menyerang hampir seluruh bagian kulit. Terkadang wanita tidak menyadari bahwa herpes dapat menyerang vagina. Virus herpes ini bisa hilang sendiri namun terkadang muncul kembali.

3. Infeksi Jamur
Disebabkan oleh jamur yang menimbulkan rasa gatal dan kemerahan di bawah kulit penis pria yang belum disunat. Sedangkan pada wanita akan keluar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal. Infeksi jamur ini dapat diatasi dengan krim anti jamur.

4. Syphilis
Disebabkan oleh bakteria. Muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita penyakit ini. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi, tidak terasa sakit dan luka akan hilang setelah beberapa minggu, akan tetapi virus akan tetap menempel pada tubuh dan penyakit dapat muncul kembali seperti lecet-lecet pada seluruh tubuh dan kemudian akan hilang dengan sendirinya, kemudian virus akan menyebar ke tubuh lainnya.
Syphilis pada wanita biasanya menyerang vagina. Syphilis ini dapat disembuhkan dengan fase pemulihan dengan menggunakan penicillin. Hampir sama dengan virus herpes, namun virus herpes tidak dapat disembuhkan.

5. Vaginitis
Vaginitis merupakan infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina, cairan keputihan ini berbau dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Karena disebabkan oleh berbagai bakteri yang hinggap pada vagina seperti jenis bakteri gonorrhea dan chlamydia atau jamur serta bakteri lainnya yang sudah menetap pada vagina, bakteri-bakteri pada vagina dapat dilihat dengan mikroskop. Pengobatannya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat dengan penyebabnya.

6. Bisul pada alat kelamin
Bisul pada alat kelamin dapat disebabkan oleh Virus Human Papilloma atau HPV, ditandai dengan setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sebelumnya memiliki penyakit kelamin hingga tertular lewat hubungan seksual. Ketika itu akan muncul satu bisul bahkan lebih sampai terkadang membentuk benjolan yang dapat diderita selama sebulan sampai setahun. Bisul pada alat kelamin tidak hanya dialami oleh wanita, tetapi pada pria juga bisa mengalaminya. Namun ada perbedaan jika bisul pada pria terlihat kecil dan pada wanita tidak terlihat karena berada di dalam vagina. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara pap smear dengan tidak berganti pasangan.


7. Kutu Kelamin
Kutu kelamin berukuran lebih kecil atau sangat kecil atau sama dengan 1/8 inchi. berwarna kelabu kecokelatan dan hidup menetap pada rambut kemaluan. Kutu kelamin dapat disembuhkan dengan cara memakai obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin atau dengan menggunting rambut kemaluan sebagian guna menghindari kuman dan bakteri yang menempel bersamaan dengan keringat dan masuk ke bibir dalam vagina.
Kutu kelamin dapat menyebabkan rasa gatal yang luar biasa dan dapat menyebabkan luka-luka kecil jika digaruk akan terasa perih. Hal ini disebabkan oleh kebersihan yang tidak diperhatikan. Cobalah dengan mengganti celana dalam tiap kali Anda selesai buang air kecil atau air besar dan jangan menggunakan handuk secara bergantian.

8. AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) / HIV Disease
Penyakit kelamin satu ini diakibatkan dari hubungan seksual yang sering berganti pasangan, pemakaian narkoba dengan menggunakan jarum suntik. Hal ini disebabkan oleh karena sistem kekebalan tubuh yang semakin melemah. Gejala untuk menentukan bakteri atau virus AIDS ini hanya dapat dilihat dengan melakukan pemeriksaan melaui tes darah. Virus AIDS ini banyak merenggut nyawa. Namun saat ini telah ditemukan obat untuk mengatasi virus HIV AIDS

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya, kami dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut:
1.      anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak;
2.      menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.

B.     Saran
Penysun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari bapak/ibu guru sangat kami harapkan. Agar makalah ini bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi pembelajaran untuk kami dikemudian hari.
Sekali lagi kami tunggu saran dan kritiknya. Terimakasih.



DAFTAR PUSTAKA

Firman. (2009). Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita. [Online]. Tersedia: http://hendyuuk.blogspot.com/2009/12/anatomi-fisiologi-sistem-reproduksi.html. [6 April 2013].
Nopiana, Helse. (2011). Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita. [Online]. Tersedia: http://bidansuper.blogspot.com/2011/02/anatomi-fisiologi-organ-reproduksi.html. [6 April 2013].
Riani, Intan. (2009). Siklus Menstruasi. [Online]. Tersedia: http://intanriani.wordpress.com/siklus-menstruasi-pada-wanita/. [7 April 2013].

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment