Mengapa tidak dibolehkan kencing berdiri ?

Kencing atau buang air kecil memang menjadi kebiasaan yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena, buang air kecil berarti membuang air yang merupakan air sisa yang sudah tidak bermanfaat lagi atau tidak bias digunakan lagi oleh tubuh.
Untuk cara kencing wanita dan pria memiliki sedikit perbedaan, dimana wanita akan buang air kecil sambil jongkok, sedangkan pria buang air kecil sambil berdiri.
Dua cara yang berbeda ini ternyata ada yang buruk dan ada yang bagus. Yang bagusnya adalah cara yang digunakan oleh wanita, yaitu jongkok. Sedangkan berdiri di anggap buruk untuk kesehatan tubuh.




Lalu, seperti apa buruknya kencing sambil berdiri?
inilah dia beberapa akibat buruk buang air kecil sambil berdiri.
1. Air seni tidak keluar sempurna
Di saat dalam keadaan berdiri, kandung kemih tidak akan tertekan sehingga tidak adanya dorongan untuk air seni itu keluar sempurna. Kemudian, air seni itu akan tersisa dalam kantung kemih. Sedangkan dalam keadaan jongkok kandung kemih akan tertekan sehingga air seni mendapat dorongan untuk keluar secara sempurna.
2. Air seni yang tersisa dapat menyebabkan penyakit
Air seni yang tersisa tadi, ternyata dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang tidak pernah kita duga.
3. Tidak diikuti dengan buang gas
Saat kencing berdiri, biasanya tidak akan disertai dengan buang gas. Beda dengan halnya kencing dengan kondisi jongkok, biasanya disertai dengan buang gas, sehingga secara tidak langsung kita sudah membuang gas racun yang memang sepatutnya harus di buang.
4. Terkena najis
Saat buang air kecil sambil berdiri, otomatis kandung kemih tidak akan tertekan, sehingga air seni masih tersisa di kandung kemih. Lalu, kemudian setelah buang air kecil kamu melakukan aktivitas yang menekan kandung kemih seperti jongkok atau duduk, sehingga tanpa disadari air seni tersebut keluar sendiri dan mengenai tubuh kamu serta pakaian dalam kamu. Dan itu sudah merupakan najis, lalu bagaimana dengan kamu yang ingin sholat.





Secara agama, kebanyakan orang yang biasanya kencing berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku’ atau sujud maka terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang tidak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri, apabila hal ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing adalah najis dan salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats kecil maupun hadats besar.
Umumnya kita memandang ringan terhadap cara dan tempat buang air, mungkin karena pertimbangan waktu atau situasi dan kondisi yang mengharuskan (terpaksa) untuk kencing berdiri tanpa menyangka keburukannya dari sisi sunnah dan kesehatan. Orang dulu mempunyai budaya melarang anak kencing berdiri sehingga kita sering mendengar pepatah “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, karena memang terdapat efek negatif dari kencing berdiri.
Kebiasaan orang kencing berdiri akan mudah lemah bathin, karena sisa-sisa air dalam pundit-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur. Berbeda dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan buah zakar. Ini memudahkan air kencing mudah mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara.
Ketika buang air kencing berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Ia berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.
Jika anda biasa meneliti sisa air kencing yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, anda bayangkan betapa keras kerak-keraknya. Bagaimana jika itu ada di kantong kemaluan Anda?? Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan penyakit lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu.
  • Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)
  • Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (Shahih Muslim No.439)
Demikian hikmahnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam melarang kencing berdiri. Dan bagi muslim yang shalat, kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika ruku’ dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu adalah sisa air kencing yang tidak habis terpencar akibat dari kencing berdiri yang tidak tuntas keluar, hal ini menyebabkan shalat tidak sah karena salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis.
Sehingga Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam sering mengingatkan dalam sabdanya: “Hati-hatilah dalam masalah kencing karena kebanyakan siksa kubur dikarenakan tidak berhati-hati dalam kencing”.
Maka ada baiknya kita belajar adab-adab dan sunnah-sunnah di kamar mandi (WC) berikut agar kita banyak mendapatkan manfaat baik di dunia (kesehatan) maupun di akhirat (agama) yang telah diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment