Janggut belakangan ini mendapat reputasi yang kurang baik, setidaknya dari perspektif kuman. Namun sebuah studi yang muncul ke permukaan tentang para pekerja rumah sakit yang berjanggut mengemukakan bahwa bulu wajah dapat melindungi kesehatan Anda, seperti dilansir dari laman Huffington Post, Kamis (28/1/2016).
Menurut penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Hospital Infection, memiliki rambut muka melindungi pekerja pria di rumah sakit dari bakteri resisten obat yang berbahaya.
Para peneliti bersama Brigham and Women's Hospital di Boston menguji muka dari 408 pria pekerja rumah sakit yang dengan atau tidak berjanggut. Hasilnya, mereka menemukan bahwa partisipan yang mencukur bersih mukanya tiga kali lebih mungkin untuk membawa methicillin-resistant Staphylococcus aureus atau MRSA pada pipi mereka. Para peneliti mempunyai hipotesis bahwa bercukur bisa menyebabkan mikro-abrasi pada kulit yang menarik bakteri, menurut laporan BBC.
MRSA merupakan sebuah infeksi yang umum, sering kali terjadi pada orang yang menghabiskan banyak waktu di rumah sakit. Infeksi yang terjadi cenderung ringan, muncul pada permukaan kulit seperti jerawat atau seperti bentol akibat nyamuk atau serangga lainnya. Namun infeksi tersebut bisa menuju ke arah yang lebih buruk, yang memerlukan tindakan bedah untuk menyembuhkannya.
Pada kasus yang parah, MRSA bisa menuju infeksi pada tulang, sendi, luka terpotong, saluran urine, aliran darah, pembuluh jantung dan paru-paru, menurut Mayo Clinic. Hal tersebut bisa berujung pada penyebaran infeksi dan -- dalam kasus yang parah -- berakibat kematian.
Namun, dapat dikatakan bahwa penting untuk diperhatikan bahwa timbulnya MRSA pada kulit seseorang tidak langsung mengindikasikan bahwa orang tersebut mengalami atau akan mengalami infeksi. Para peneliti tidak mengevaluasi apakah hasil uji positif MRSA berkontribusi terhadap peningkatan penyakit.
Namun, sementara orang lain mempunyai pilihan estetis lain, ternyata janggut bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan Anda.
Blogger Comment
Facebook Comment